Rabu, 23 Juni 2010

Murid SMP Temukan Goa Misterius di Mars


Foto Planet Mars yang direkam Teleskop Ruang Angkasa Hubble pada 26 Juni 2001.

CALIFORNIA, KOMPAS.com — Sekelompok murid kelas VII—setara kelas I sekolah menengah pertama—menemukan goa misterius di Planet Mars. Saat itu, mereka tengah mengerjakan proyek riset guna mempelajari citra yang diambil pesawat ruang angkasa NASA yang mengorbit di planet merah itu. Temuan itu berupa penampakan yang diduga merupakan lubang pada atap goa.

Keenam belas anak tersebut merupakan murid kelas sains dari Dennis Mitchell, guru kelas VII di Evergreen Middle School di Cotton Wood, California. Para murid itu tengah berpartisipasi dalam kegiatan Mars Student Imaging Program di Mars Space Flight Facility di Arizona State University.

Murid-murid diminta membuat semacam proposal riset dan kemudian diperbolehkan menggunakan kamera yang tengah mengorbit di Mars untuk mengambil gambar guna menjawab pertanyaan riset mereka.

Lubang yang mirip dengan temuan baru itu pernah ditemukan sebelumnya di bagian lain Mars pada 2007 oleh Glen Cushing, seorang ahli geologi asal Amerika. Cushing berpandangan, citra yang ditangkap itu menyerupai "lubang atap", tempat sebagian dari atap goa atau lubang aliran lava runtuh.

Liang itu diduga diakibatkan oleh aktivitas vulkanik di planet merah. Pada suatu masa, aliran lava keluar dari permukaan batuan dan meninggalkan bekas berupa liang setelah erupsi usai.

Ujung lubang itu tertutup oleh material yang mendingin dan sebagian "pipa" bekas aliran lava itu bisa saja ada yang ambruk.

Sejauh ini, para ilmuwan belum dapat memastikan jenis material yang tersimpan di dalam goa itu. "Lubang ini baru bagi kami para ilmuwan," ujar Cushing kepada para murid. Dia memperkirakan ukuran lubang itu 190 meter x 160 meter dan kedalamannya 115 meter.

Memburu aliran lava

Riset para murid itu bertujuan memburu pipa lava yang merupakan fenomena vulkanik di Bumi dan Mars.

"Mereka mengembangkan sebuah proyek riset dengan fokus menemukan lokasi "pipa" lava yang paling lazim di Mars. Apakah fenomena itu paling sering terjadi di puncak, sisi, atau dataran sekitar gunung," ujar Mitchell, guru mereka.

Mereka lalu meneliti sebuah foto utama dan cadangan dari Pavonis Monsvolcano (gunung) di Mars. Gambar itu diambil oleh alat penangkap citra Thermal Emission Imaging System (THEMIS) dari Odyssey, milik NASA yang sedang mengorbit. Foto cadangan yang mereka teliti malah memberikan kejutan: sebuah citra bundar gelap. Citra itu merupakan lubang di Mars yang mengarah kepada adanya goa terkubur di planet itu.

Temuan itu akan diperjelas lagi menggunakan kamera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) pada Mars Reconnaissance Orbiter. Alat itu bisa menampilkan lebih banyak detail guna melihat ke dalam lubang itu. (SPACE.com/INE)


http://sains.kompas.com/read/2010/06/23/08452443/Murid.SMP.Temukan.Goa.Misterius.di.Mars-4

Jumat, 11 Juni 2010

Cara Mengatasi Penyakit Malas

Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas. Rasa malas juga menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau apa yang sesungguhnya dia inginkan.
Menurut (Edy Zaqeus: 2008) Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban,dll. Pendapat lain menyebutkan bahwa malas juga merupakan salah satu bentuk perilaku negatif yang merugikan. Pasalnya pengaruh malas ini cukup besar terhadap produktivitas. Karena malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami stag. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak mengalir. Akibatnya tidak ada kekuatan apapun yang membuat Anda bisa bekerja. Kalau dibiarkan saja, penyakit malas ini akan semakin ‘kronis’.
Pada era globalisasi, perilaku malas sangat merugikan. Sebab, pada era ini berlaku nilai siapa yang mampu dan produktif, dialah yang akan berhasil. Tapi tentu saja, perilaku ini bukanlah kartu mati yang tidak bisa diubah. Menurut pakar psikologi, seseorang berperilaku malas terhadap pekerjaan atau suatu kegiatan disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat setiap kali mengerjakan sesuatu. Seorang yang malas bekerja, motivasinya terhadap pekerjaan tersebut sangat rendah. Sikapnya terhadap pekerjaan itu cenderung negatif akibat persepsi yang diberikannya terhadap pekerjaan itu kurang baik. Ini lantaran sistem nilai yang ada dalam dirinya membuat dia berperilaku malas untuk melakukan pekerjaan itu. Sementara terhadap pekerjaan lainnya mungkin tidak begitu.

Jadi, perilaku malas merupakan hasil suatu bentukan.

Artinya, perilaku itu bisa dibentuk kembali menjadi baik atau tidak malas. Pembentukan kembali perilaku seseorang tadi sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bisa orang tua, teman, atau orang lain di sekitarnya. So, dalam mengubah perilaku seseorang, yang paling mendasar adalah mengubah persepsinya. Untuk itu, perlu mempelajari dan mengambil sistem nilai yang bisa mengubah persepsinya atau memberikan sistem nilai lain yang baru baginya.


Menurut Dollard & Miller, psikolog asal AS, perilaku manusia terbentuk karena faktor ‘kebiasaan’. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Sehingga jika Anda tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas. Dollard & Miller menambahkan, ‘teori belajar’ juga cocok untuk merubah sikap malas. Belajar disini dijabarkan ‘memberikan stimulus (rangsangan) agar terbentuk respons sehingga menimbulkan drive atau dorongan untuk berperilaku. Dan kalau berhasil, Anda akan mendapatkan reward atau imbalan.
Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan kebiasaan disiplin diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.


http://belajarpsikologi.com/cara-mengatasi-penyakit-malas/

Rabu, 02 Juni 2010

Asteroid di Laut Timor Bekukan Antartika?

Dampak hantaman asteroid di Laut Timor (Discovery.com)

VIVAnews - Asteroid raksasa yang menghantam Laut Timor 35 juta tahun yang lalu diduga mengakibatkan dampak yang luar biasa -- ikut mendorong pembentukan lapisan es di Antartika.

Seperti dimuat laman New Scientist, Selasa 1 Juni 2010, ilmuwan Australian National University (ANU) Andrew Glikson menganalisa, sebuah kubah yang ditemukan 2,5 kilometer di bawah permukaan Laut Timor -- sekitar 300 kilometer barat laut perairan Australia.

Berdasarkan struktur kubah -- yang dinamakan Puncak Ashmore -- ada dua hal yang bisa menjelaskan formasi pembentukan kubah itu, dari gunung lumpur (mud volcano) atau pergerakan tektonik lempeng Bumi.

Menggunakan rangkaian tes, termasuk pemindaian mikroskop elektron dan survei seismik, juga analisa kimia bebatuan pembentuk, Glikson menyimpulkan, kubah tersebut tercipta akibat benturan asteroid yang menghujam Bumi -- yang dalam kecepatan tertentu mengakibatkan pergeseran kerak Bumi.

Imaji dari pemindaian elektron menunjukkan, retakan dan bebatuan yang hancur di permukaan kubah tak seperti yang kerap dijumpai pada fenomena pergerakan lempeng tektonik.

Sementara, survey seismik membuktikan kubah itu bukanlah gunung lumpur, sebab, berukuran diameter 50 kilometer dan tinggi sekian kilometer. Jauh lebih besar dari mud volcano di Azerbaijan yang hanya berdiameter 10 kilometer.

Puncak Ashmore di Laut Timor

Lalu, apa kaitannya dengan pembentukan lapisan es di Antartika?

Seperti dimuat laman News Discovery, asteroid tak hanya menghantam Laut Timor. Juga ditemukan struktur yang sama yang diduga hasil tumbukan asteroid pada periode yang sama, yakni di Teluk Chesapeake di pesisir Virginia selebar 85 kilometer.

Ada juga di Siberia selebar 100 kilometer, dan beberapa titik jatuh asteroid lainnya di Amerika Utara.

Asteroid yang bertubi-tubi menghantam Bumi diyakini menjadi penyebab turunnya suhu Bumi secara drastis.

Sekitar sejuta tahun pasca hantaman asteroid-asteroid, Selat Drake -- perairan di antara Antartika dan Amerika Selatan yang tertutup rapat, menjadi terbuka.

Aliran air yang menuju ke Selat Drake dan mengisolasi iklim Antartika -- yang lantas mendorong pertumbuhan lapisan es. (umi)