Senin, 28 Desember 2009

ASA NO KAI


ASA NO KAI (朝の会)

Asanokai berasal dari dua kata yang digabungkan, “asa” yang berarti pagi dan “kai” yang berarti pertemuan, mungkin secara harfiah dapat diterjemahkan “pertemuan di pagi hari”.

Walaupun mempunyai arti pertemuan dipagi hari tetapi “asanokai” adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa yang didampingi oleh “tannin sensei” atau walikelas sebelum pelajaran dimulai dengan durasi sekitar 10 – 15 menit setiap hari.

Dalam kegiatan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan dengan dipandu oleh pembawa acara yang dilakukan secara bergantian setiap hari oleh para siswa.

Kegiatan yang pertama adalah pengumuman yang disampaikan oleh ketua kelas ataupun wakilnya atau pengurus kelas lainnya dimana biasanya berisikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada hari tersebut, kemudian ada juga pengumuman tentang tugas-tugas yang harus dikumpulkan yang diberikan di hari sebelumnya, perubahan jadwal pelajaran yang dilakukan tentative untuk esok hari, ada juga informasi yang diberikan oleh siswa lain tentang kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain (konser music, pertandingan olah raga, perlombaan, dll.) serta pengumuman yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan (ekstrakulikuler) setelah jam pelajaran.

Kegiatan yang kedua adalah mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh siswa yang sehari sebelumnya telah ditunjuk dan berdasarkan jadwal yang berputar untuk semua siswa dalam kelas tersebut. Para siswa memberikan ceramah dengan materi bebas, materi ceramahnya bisa berupa pengalaman siswa bersangkutan, rencana, pekerjaan, cita-cita, dan lain-lain, siswa diberikan kebebasan berekpresi melalui materi ceramah yang ia sampaikan. Suatu pagi saya mengikuti “asanokai” salah seorang siswa bercerita tentang modifikasi sepeda yang telah ia lakukan dia juga menunjukan gambar sepeda sebelum dan sesudah dimodifikasi. Para siswa begitu antusian mendengarkan rekan mereka bercerita tentang pengalaman-pengalaman atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang lain.

Kegiatan yang ketiga adalah pesan-pesan yang diberikan oleh “tannin sensei” berupa nasehat, motivasi, pesan moral, serta saran dan masukan bagi para siswa dalam menjalani kegiatan belajar setiap hari dan mencoba memcahkan masalah yang dihadapi oleh setiap siswa.

Kegiatan yang keempat adalah mengumpulkan benda-benda berharga yang dibawa siswa seperti uang, perhiasan, dompet dan barang yang dianggap berharga untuk dititipkan kepada “tannin sensei” dan disimpan diruang guru dan akan dikembalikan setelah jam sekolah berakhir.

Ketika saya mencoba untuk bertanya kenapa mereka mengadakan “asanokai” setiap hari Tsubasa sensei selaku tannin sensei memberikan jawaban “para siswa dilatih untuk mengorganisaskan kegitan belajar mereka dan memudahkan siswa dalam menjalani kegitan belajar sehari-hari dan memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan ide maupun pendapat mereka serta melatih siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan berbicara didepan umum”.

Memang selintas kegiatan tersebut hal yang sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan tetapi dibalik kegiatan tersebut para siswa dibekali dan dibiasakan untuk mengorganisasikan kegiatan-kegiatan keseharian mereka khususnya dalam hal belajar serta selalu saling mengingatkan akan tugas dan tanggung jawab masing-masing siswa. Hal ini selaras dengan dikehidupan sehari-hari dimana disemua tempat kerja baik kantor, rumah sakit, toko, supermarket, dan lain-lain, para pimpinan selalu mengadakan pertemuan sebelum mereka memulai bekerja yang fungsinya sama dengan “asanokai” yaitu mengorganisasikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan agar berjalan lancar dan sesuai dengan harapan .

Bisakah kegiatan tersebut diterapkan disekolah-sekolah Indonesia……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar