Sabtu, 26 Desember 2009

Suasana Sekolah di Jepang

SUASANA SEKOLAH DI JEPANG
(Bag. 1 “Berkunjung Ke Fuzoku Chuu Gakkou”)










Selasa 10 November 2009, suasana pagi ini terasa begitu dingin menusuk hingga keseluruh badan ku, sebelum berangkat memang aku menyempatkan untuk melihat perkiraan cuaca di internet, hari ini cerah suhu sekitar 5℃ sangat dingin bila dibandingkan dengan di Indonesia karena pada bulan November memang suhu perlahan-lahan turun seiring memasuki musim dingin tapi hal tersebut tidak serta merta menyurutkan langkah ku untuk mengunjungi sebuah sekolah yang memang sudah jauh hari aku bermaksud untuk mengunjunginya setelah sebelumnya sensei ku memberikan izin kepada ku untuk berkunjung dan melihat serta belajar dari para guru disekolah tersebut selama 10 hari.
Bersama dengan beberapa mahasiswa tingkat IV yang sedang melaksanakan field work dari kampus dimana selama ini aku melakukan riset tentang pendidikan ilmu pengetahuan social di Universitas Pendidikan Hokkaido (Hokkaido Kyouiku Daigaku). Karena bahasa Jepang ku sangat terbatas maka sensei ku memberikan tugas kepada salah satu mahasiswanya untuk mendapingi aku selama aku melakukan kunjungan selama sepuluh hari. Aku memanggil nya Hosogawa, mahasiswa tingkat IV jurusan social studies, walaupun belum selesai studi S1 tapi dia telah diterima diprogram S2 karena system perguruan tinggi di Jepang berbeda hal tersebut lumrah saja dilakukan.
Tiba di kampus dimana tempat kami berjanji untuk bertemu sekitar pukul 7.45 pagi dan ku lihat Hosogawa-san telah berdiri dan menunggu sambil melihat jam tangannya memang kami janji bertemu pukul 7.40 pagi, aku meminta maaf karena telat 5 menit, bagi orang Jepang tepat waktu adalah hal yang sangat penting kalau dibandingakan dengan di Indonesia terasa timpang sekali.
Semestinya kami berangakat ber-empat tetapi dua mahasiswa yang lain telah terlebih dahulu berangkat menuju Fuzoku Chuu Gakkou (SMP Fuzoku). Jadilah kami berangat berdua dengan Hosogawa-san menggunakan taxi, tariff taxi disini lumayan mahal untuk jarak sekitar 10 kilometer kami berdua membayar Rp. 155.000,00,- sangat mahal buat saya tetapi buat orang jepang pun memang ongkos taxi tergolong mahal.
Setelah sepuluh menit menempuh perjalanan akhirnya saya sampai juga di Fuzoku Chuu Gakkou.
Fuzoku Chuu Gakkou terletak agak jauh dari pusat kota, terletak ditengah-tengah pemukiman penduduk di tepi laut. Begitu menginjakkan kaki di halaman sekolah tersebut kami disambut oleh sapaan selamat pagi dari siswa dan siswi yang tersenyum ramah sambil melirik penuh tanya kearah saya maklum saya adalah satu-satunya orang asing diantara mahasiswa yang sedang mengadakan kerja praktek disekolah tersebut, saya pun membalas setiap sapaan yang dilontarkan kepada saya.

Memasuki sekolah tersebut kami tidak lupa untuk mengganti dengan sepatu yang digunakan khusus untuk didalam ruangan yang sudah saya persiapkan, karena saya diberitahu oleh sensei saya bahwa saya harus membawa sepatu lain untuk digunakan didalam ruangan sekolah. Memang disetiap sekolah di Jepang para guru maupun staff dan seluruh siswa diwajibkan untuk mengganti sepatu dengan sepatu yang lain yang digunakan khusus didalam ruangan sekolah tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan ruangan sekolah.
Sebelum sampai diruangan yang telah dipersiapkan kami disambut oleh Tanning Sensei( Guru Pembimbing) yaitu Murase sensei yang bertugas sebagai pembimbing kami beliau adalah guru mata pelajaran social studies di Fuzoku Chuu Gakkou, sebenarnya ada dua orang yang menjadi pembimbing kami kebetulan yang menyambut kami adalah Murase sensei sedangakan Kobayashi sensei sedang ada pertemua dengan guru yang lain. Setelah saling bertegur sapa kami pun langsung menuju aula yang digunakan sebagai ruang tempat mahasiswa yang sedang mengadakan praktek lapangan, tiba disana ternyata telah banyak mahasiswa yang hadir dan sedang berbincang satu sama lain, saya adalah satu-satunya mahasiswa asing yang ikut dalam kerja praktek tersebut……bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar